Berikut hukum berhubungan suami istri di malam takbiran dan Hari Raya. Saat bulan Ramadhan, umat muslim menahan lapar dan haus, bahkan dituntut juga untuk menjaga hawa nafsunya. Di bulan ini, banyak pasangan suami istri menahan untuk tidak berhubungan intim karena ingin menjaga ibadahnya tetap khusyuk. Dan ketika memasuki malam
Saat menjelang lebaran suara takbir bergema di mana-mana masjid, jalan, bahkan pasar. Ada yang melafalkannya secara langsung dan ada pula yang memutar kaset takbiran. Bahkan di kebanyakan daerah, tua dan muda langsung turun ke jalan, takbir keliling, menggemakan suara takbir pertanda Ramadhan sudah bagi masyarakat Nusantara, Idul Fithri merupakan momen yang sangat istimewa dan berharga. Hari itu ajang silaturahmi, maaf-maafan, dan berkumpul bersama karib-kerabat. Karenanya, sebagian orang rela menghabiskan waktu untuk mudik supaya dapat merayakan lebaran di kampung halaman. Meskipun kita tahu bahwa mudik bukanlah perkara kitab Fathul Qarib disebutkan bahwa takbir pada malam hari raya disunahkan. Kesunahan ini ditujukan untuk semua orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan, mukim ataupun musafir, sedang berada di rumah, masjid, ataupun di pasar. Muhammad bin Qasim Al-Ghazi mengatakanูˆูŠูƒุจุฑ ู†ุฏุจุง ูƒู„ ู…ู† ุฐูƒุฑ ูˆุฃู†ุซู‰ ูˆุญุงุถุฑ ูˆู…ุณุงูุฑ ููŠ ุงู„ู…ู†ุงุฒู„ ูˆุงู„ุทุฑู‚ ูˆุงู„ู…ุณุงุฌุฏ ูˆุงู„ุฃุณูˆุงู‚ุŒ ู…ู† ุบุฑูˆุจ ุงู„ุดู…ุณ ู…ู† ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ุนูŠุฏุŒ ุฃูŠ ุนูŠุฏ ุงู„ูุทุฑุŒ ูˆูŠุณุชู…ุฑ ู‡ุฐุง ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ุฅู„ู‰ ุฃู† ูŠุฏุฎู„ ุงู„ุฅู…ุงู… ููŠ ุงู„ุตู„ุงุฉ ู„ู„ุนูŠุฏุŒ ูˆู„ุง ูŠุณู† ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ู„ูŠู„ุฉ ุนูŠุฏ ุงู„ูุทุฑ ุนู‚ุจ ุงู„ุตู„ุงุฉุŒ ูˆู„ูƒู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠ ููŠ "ุงู„ุฃุฐูƒุงุฑ" ุงุฎุชุงุฑ ุฃู†ู‡ ุณู†ุฉArtinya, โ€œDisunahkan takbir bagi laki-laki dan perempuan, musafir dan mukim, baik yang sedang di rumah, jalan, masjid, ataupun pasar. Dimulai dari terbenam matahari pada malam hari raya berlanjut sampai shalat Idul Fithri. Tidak disunahkan takbir setelah shalat Idul Fithri atau pada malamnya, akan tetapi menurut An-Nawawi di dalam Al-Azkar hal ini tetap disunahkan.โ€Merujuk pendapat ini, disunahkan bagi siapapun untuk bertakbir menjelang kedatangan hari raya, sekalipun dalam kondisi perjalanan. Takbir dimulai dari terbenam matahari sampai shalat Idul Fithri. Sedangkan menurut sebagian pendapat ulama, takbiran setelahnya tidak disunahkan. Inilah yang membedakan Idul Fithri dengan Idul Adlha saat Idul Adlha disunahkan takbir setiap usai shalat fardhu selama hari tasyriq 11,12, 13 Dzulhijah, yaitu setelah shalat Idul Adlha. Sementara dan ketika Idul Fithri takbir setelah shalat Id tidak ini berbeda dengan An-Nawawi, takbir setelah shalat Id menurutnya tetap disunahkan. Artinya, pada malamnya juga masih disunahkan. Menurut Penulis, pengamalan berbagai pendapat ini dikembalikan pada tradisi yang berlaku di daerah di kampung tersebut tidak ada tradisi takbir setelah shalat Id lebih baik tidak dilakukan, kendati menurut sebagian ulama disunahkan. Tujuannya supaya tidak mengundang polemik dan kerancuan di tengah masyarakat. Wallahu alam Hengki Ferdiansyah
Prosespenyembelihan hewan kurban yang berkaitan dengan Iduladha berlangsung selama 4 hari. Yaitu pada hari raya Iduladha (10 Zulhijah) dan selama 3 hari tasyrik tersebut (11, 12, dan 13 Zulhijah). Jika penyembelihan hewan dilakukan di luar hari-hari tersebut, maka dianggap sebagai sedekah biasa, bukan merupakan ibadah kurban. - Sudah menjadi tradisi umat islam diseluruh dunia khususnya Indonesia. Malam tanggal satu syawal seiring dengan berakhirnya puasa Ramadhan masyarakat biasa mengundangkan takbir di masjid-masjid. Anak-anak, remaja putra putri hingga orang tua bersama-sama mengundangkan takbir, tahmid dan tasbih semalam suntuk. Suara takbiran bertalu-talu dari menara-menara masjid menambah kegembiraan setelah sebulan berpuasa. Tradisi ini sudah turun temurun dari nenenk moyang kita samapi hari ini. Lalu bagaimana hukum takbiran hari raya menurut dalil yang shahih dan berdasarkan penjelasan para ulama? Simak ulasan lengkap dibawah ini yang akan mengupas hukum takbiran ditinjau dari hukum syariat. Untuk mengawali pembahasan ini simak ayat di bawah ini; ูˆูŽู„ูุชููƒูŽุจู‘ูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุนูŽู„ู‰ ู…ูŽุง ู‡ูŽุฏุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุดู’ูƒูุฑููˆู†ูŽ โ€œDan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.โ€ QS. Al-Baqarah 185. Ayat diatas merupakan dalil bolehnya takbiran, baik hari raya idul fitri maupun idul adha. Sisi pendalilan dari ayat di atas, dari kalimat โ€œโ€ฆ.dan hendaklah kamu mengagungkan Allohโ€ฆโ€. Al-Imam Abu Jaโ€™far Ath-Thabari rohimahullah wafat 310 H ูŠุนู†ูŠ ุชุนุงู„ู‰ ุฐูƒุฑู‡ ูˆู„ุชุนุธู‘ูู…ูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุจุงู„ุฐูƒุฑ ู„ู‡ ุจู…ุง ุฃู†ุนู… ุนู„ูŠูƒู… ุจู‡ โ€œAlloh Taโ€™ala memaksudkan dengan mengingat-Nya, artinya hendaknya kalian mengagungkan Alloh dengan menyebut bagi-Nya apa yang telah Dia karuniakan kepada kalianโ€ฆ.โ€. [Jamiโ€™ul Bayan Fi Taโ€™wilil Qurโ€™an 3/478]. Dan yang dimaksud dengan dzikir yang Alloh anjurkan di dalam ayat di atas, adalah kalimat takbir sebagaimana telah ditafsirkan oleh para ulamaโ€™ salaf. Diantara mereka adalah Pertama, Zaid bin Aslam. Al-Imam Ath-Thabari rohimahullah berkata Al-Mutsanna telah menceritakan kepadaku, dia berkata Suwaid bin Nashr telah menceritakan kepada kami, dia berkata Ibnul Mubarak telah mengabarkan kepada kami, dari Dawud bin Qois, dia berkata aku mendengar Zaid bin Aslam berkata ูˆู„ุชูƒุจุฑูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู…ุง ู‡ุฏุงูƒู…"ุŒ ู‚ุงู„ ุฅุฐุง ุฑุฃู‰ ุงู„ู‡ู„ุงู„ุŒ ูุงู„ุชูƒุจูŠุฑู ู…ู† ุญูŠู† ูŠูŽุฑู‰ ุงู„ู‡ู„ุงู„ ุญุชู‰ ูŠู†ุตุฑู ุงู„ุฅู…ุงู…ุŒ ููŠ ุงู„ุทุฑูŠู‚ ูˆุงู„ู…ุณุฌุฏุŒ ุฅู„ุง ุฃู†ู‡ ุฅุฐุง ุญุถุฑ ุงู„ุฅู…ุงู…ู ูƒูู‘ ูู„ุง ูŠูƒุจุฑู‘ู ุฅู„ุง ุจุชูƒุจูŠุฑู‡ โ€œโ€ฆ.dan hendaklah kamu mengagungkan Allohโ€ฆโ€ beliau berkata Jika seorang melihat hilal, maka hendaknya dia bertakbir dimulai sejak dia melihat hilal sampai imam selesai di jalan, dan di masjid kecuali apabila imam telah datang, dia tahan jangan bertakbir kecuali dengan takbirnyaโ€. [Jamiโ€™ul Bayan 3/479 No 2901. Simak pula โ€œTafsir Ibnu Abi Hatimโ€ 1/314]. Kedua, Sufyan Ats-Tsauri โ€“rohimahullah-. Al-Imam Ath-Thabari โ€“rohimahullah- berkata Al-Mutsanna telah menceritakan kepadaku, dia berkata Suwaid telah menceritakan kepada kami, dia berkata Ibnul Mubarok telah mengabarkan kepada kami, dia berkata Aku mendengar Sufyan Ats-Tsauri berkata ูˆู„ุชูƒุจู‘ูุฑูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู…ุง ู‡ุฏุงูƒู…"ุŒ ู‚ุงู„ ุจู„ุบู†ุง ุฃู†ู‡ ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ูŠูˆู… ุงู„ูุทุฑ โ€œโ€œโ€ฆ.dan hendaklah kamu mengagungkan Allohโ€ฆโ€ , beliau berkata Telah sampai kepada kami, sesungguhnya ia adalah ucapan takbir di hari raya Idul Fitriโ€. [Jamiโ€™ul Bayan 3/479 No 2902]. Ketiga, Ibnu Abbas โ€“rodhiallohu anhu-. Al-Imam Ath-Thobari โ€“rohimahullah- berkata Yunus telah menceritakan kepadaku, dia berkata Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami, dia berkata Ibnu Zaid berkata Ibnu Abbas pernah berkata ุญู‚ู‘ูŒ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ุฅุฐุง ู†ุธุฑูˆุง ุฅู„ู‰ ู‡ู„ุงู„ ุดูˆุงู„ ุฃู† ูŠูƒุจุฑู‘ููˆุง ุงู„ู„ู‡ ุญุชู‰ ูŠูุฑุบูˆุง ู…ู† ุนูŠุฏู‡ู…ุŒ ู„ุฃู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ ุฐูƒุฑู‡ ูŠู‚ูˆู„"ูˆู„ุชูƒู…ู„ูˆุง ุงู„ุนุฏุฉ ูˆู„ุชูƒุจุฑูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู…ุง ู‡ุฏุงูƒู…" โ€œHak atas kaum muslimin apabila mereka telah melihat hilal tanggal satu bulan Syawwal untuk bertakbir mengagungkan Alloh sehingga selesai dari Ied mereka. Karena sesungguhnya Alloh Taโ€™ala berfirman โ€œDan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu,.โ€ - QS. Al-Baqarah 185 -. [Jamiโ€™ul Bayan 3/479 No 2903]. Al-Imam Al-Qurthubi โ€“rohimahullah- 671 H berkata ู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰" ูˆูŽู„ูุชููƒูŽุจู‘ูุฑููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ" ุนูŽุทู’ูู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽุงู‡ู ุงู„ู’ุญูŽุถู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ุชู‘ูŽูƒู’ุจููŠุฑู ูููŠ ุขุฎูุฑู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ูููŠ ู‚ูŽูˆู’ู„ู ุฌูู…ู’ู‡ููˆุฑู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุชู‘ูŽุฃู’ูˆููŠู„ู โ€œFirman Alloh โ€œdan hendaklah kamu mengagungkan Allahโ€, penghubungan atasnya. Maknanya Dorongan untuk bertakbir di akhir bulan Ramadhan menurut pendapat mayoritas ulamaโ€™ ahli takwil tafsir .โ€ [Al-Jamiโ€™ Li Ahkamil Qurโ€™an 2/306]. Al-Imam Abu Bakar Al-Jurjani โ€“rohimahullah- wafat 471 H berkata ูˆู‚ูŠู„ ุชูƒุจูŠุฑ ูŠูˆู… ุงู„ูุทุฑุŒ ูˆุฐู„ูƒ ุณูู†ู‘ูŽุฉ ุฃุดุงุฑ ุฅู„ูŠู‡ุง ุงู„ู‚ุฑุขู† ู…ู† ุบูŠุฑ ุฃู…ุฑ ุจู‡ุง โ€œFirman Alloh โ€œdan hendaklah kamu mengagungkan Allahโ€ ,Ada yang berpendapat takbir di hari raya. Dan hal itu merupakan sunnah yang telah diisyaratkan oleh Al-Qurโ€™an tanpa diperintahkan dengannya.โ€ [Darju Durar 1/349]. Al-Imam Abu Mudzoffar As-Samโ€™ani โ€“rohimahullah- wafat 489 H berkata ุฃูŽูŠ ู„ุชุนุธู…ูˆู‡ ุนู„ู‰ ู…ูŽุง ุฃุฑุดุฏูƒู… ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ุฑุถู‰ ุจูู‡ู ู…ู† ุตูŽูˆู’ู… ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงุจู’ู† ุนูŽุจู‘ูŽุงุณ ู‡ููˆูŽ ุชูŽูƒู’ุจููŠุฑูŽุงุช ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉ ุงู„ู’ูุทุฑ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูŽุฑู’ูˆููŠู‘ ุนูŽู† ุงุจู’ู† ุนู…ุฑุŒ ูˆูŽุนูŽุงุฆูุดูŽุฉ ุฑูŽุถููŠ ุงู„ู„ู‡ ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง. ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญู‚ ุนู„ู‰ ูƒู„ ู…ูุณู„ู… ุฃูŽู† ูŠูƒุจุฑ ู„ูŽูŠู’ู„ูŽุฉ ุงู„ู’ูุทุฑ ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽู† ูŠูุฑุบ ู…ู† ุตูŽู„ูŽุงุฉ ุงู„ู’ุนููŠุฏ โ€œArtinya hendaknya kalian mengagungkan-Nya atas apa yang Dia telah memberi petunjuk kepada kalian kepada apa yang telah Dia ridhoi dari puasa bulan Ramadhan. Ibnu Abbas berkata ia adalah takbir-takbir malam hari raya Idul Fithri. Dan hal ini juga diriwayatkan dari Ibnu Umar, dan Aisyah โ€“rodhiallohu anhuma-. Dia berkata hak atas setiap muslim untuk bertakbir di malam hari raya Idul Fitri sampai selesai dari sholat Ied.โ€ [Tafsir Abu Mudzoffar 1/185]. Dari beberapa keterangan para ulamaโ€™ ahli tafsir di atas dapat kita simpulkan, bahwa takbir pengagungan kepada Alloh dengan ucapan Allohu akbar di malam hari raya Idul Fitri sampai dimulainya sholat hari raya, merupakan perkara yang disyariโ€™atkan. Takbir di hari raya boleh dilakukan sendiri-sendiri atau berjamaโ€™ah. Ini merupakan pendapat sekelompok para ulamaโ€™ salaf. Bahkan sebagian ulamaโ€™ ada yang menyatakan sebagai pendapat jumhur mayoritas ulamaโ€™. Hal ini berdasarkan beberapa argument, diantaranya Pertama Perintah takbir dalam surat Al-Baqarah ayat 185, sifatnya mutlak. Tidak dibatasi oleh sesuatupun. Dalam kaidah ushul fiqh, dalil yang mutlak diamalkan sesuai kemutlakannya, sampai ada dalil lain yang mentaqyidnya membatasinya . Sehingga dibolehkan bertakbir secara sendiri-sendiri ataupun berjamaโ€™ah. Barang siapa yang mengeluarkan surat Al-Baqarah 185 dari kemutlakannya, dan membatasi hanya takbir sendiri-sendiri, maka dituntut untuk mendatangkan dalil yang shohih dan jelas yang mengeluarkan dari makna asalnya. Adapun pihak yang mengamalkan ayat di atas sesuai kemutlakannya, maka jangan ditanya dalil lagi. Karena mereka telah beramal di atas dalil. Yang perlu ditanya dalil, orang yang membatasi takbiran harus sendiri-sendiri. Kedua Adapun dari hadits nabi-shollallahu alaihi wa sallam-, diantaranya Hadits Ummu Athiyyah โ€“rodhiallohu anha- beliau berkata ูƒูู†ู‘ูŽุง ู†ูุคู’ู…ูŽุฑู ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุฎู’ุฑูุฌูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุงู„ุนููŠุฏู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู†ูุฎู’ุฑูุฌูŽ ุงู„ุจููƒู’ุฑูŽ ู…ูู†ู’ ุฎูุฏู’ุฑูู‡ูŽุงุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู†ูุฎู’ุฑูุฌูŽ ุงู„ุญููŠู‘ูŽุถูŽุŒ ููŽูŠูŽูƒูู†ู‘ูŽ ุฎูŽู„ู’ููŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูุŒ ููŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู’ู†ูŽ ุจูุชูŽูƒู’ุจููŠุฑูู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ูŽ ุจูุฏูุนูŽุงุฆูู‡ูู…ู’ ูŠูŽุฑู’ุฌููˆู†ูŽ ุจูŽุฑูŽูƒูŽุฉูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุทูู‡ู’ุฑูŽุชูŽู‡ูยป โ€œPada hari Raya Ied kami diperintahkan untuk keluar sampai-sampai kami mengajak para anak gadis dari kamarnya dan juga para wanita yang sedang haid. Mereka duduk di belakang barisan kaum laki-laki dan mengucapkan takbir mengikuti takbirnya kaum laki-laki, dan berdoa mengikuti doanya kaum laki-laki dengan mengharap barakah dan kesucian hari raya tersebut." [HR. Al-Bukhari 971]. Sisi pendalilan dari riwayat di atas, pada kalimat โ€œ mereka para wanita mengucapkan takbir mengikuti takbir kaum laki-lakiโ€. Makna yang dzohir tampak dari kalimat ini, takbir dilakukan secara bersama-sama jamaโ€™ah . Dalam kaidah ushul fiqh, suatu dalil yang memiliki makna dzohir, maka dipahami dan diamalkan sesuai dzohirnya. Tidak boleh bagi kita untuk keluar dari makna dzohirnya, sampai ada dalil yang mengeluarkannya dari makna asal kepada makna yang lain. Telah diriwayatkan al-imam Al-Bukhari โ€“rohimahullah- secara muโ€™allaq dari Abdullah bin Umar โ€“rodhiallohu anhu- ูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ูููŠ ู‚ูุจู‘ูŽุชูู‡ู ุจูู…ูู†ู‹ู‰ ููŽูŠูŽุณู’ู…ูŽุนูู‡ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูุŒ ููŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑููˆู†ูŽ ูˆูŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฃูŽุณู’ูˆูŽุงู‚ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุฑู’ุชูŽุฌู‘ูŽ ู…ูู†ู‹ู‰ ุชูŽูƒู’ุจููŠุฑู‹ุงยป โ€œSesungguhnya beliau bertakbir di atas menaranya di Mina, maka orang-orang di masjid mendengar hal itu, lalu mereka bertakbir, dan bertakbir pula orang-orang di pasar sehingga Mina goncang dan bergerak maksudnya gegap gempita dengan suara takbir.โ€ [Shohih Al-Bukhari 2/20]. Ibnu Hajar โ€“rohimahullah- mengatakan ูˆูŽุตูŽู„ูŽู‡ู ุณูŽุนููŠุฏู ุจู’ู†ู ู…ูŽู†ู’ุตููˆุฑู ู…ูู†ู’ ุฑููˆูŽุงูŠูŽุฉู ุนูุจูŽูŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽูŠู’ุฑู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูู…ูŽุฑู ูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ูููŠ ู‚ูุจู‘ูŽุชูู‡ู ุจูู…ูู†ู‹ู‰ ูˆูŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ูˆูŽูŠููƒูŽุจู‘ูุฑู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุณู‘ููˆู‚ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุฑู’ุชูŽุฌู‘ูŽ ู…ูู†ู‹ู‰ ุชูŽูƒู’ุจููŠุฑู‹ุง ูˆูŽูˆูŽุตูŽู„ูŽู‡ู ุฃูŽุจููˆ ุนูุจูŽูŠู’ุฏู ู…ูู†ู’ ูˆูŽุฌู’ู‡ู ุขุฎูŽุฑูŽ ุจูู„ูŽูู’ุธู ุงู„ุชู‘ูŽุนู’ู„ููŠู‚ู ูˆูŽู…ูู†ู’ ุทูŽุฑููŠู‚ูู‡ู ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ู‡ูŽู‚ููŠู‘ู โ€œRiwayat ini telah dimaushulkan disambung sanadnya oleh Saโ€™id bin Manshur dari riwayat Ubaid bin Umari dia berkata โ€œSesungguhnya beliau bertakbir di atas menaranya di Mina, maka orang-orang di masjid mendengar hal itu, lalu mereka bertakbir dan bertakbir pula orang-orang di pasar sehingga Mina goncang dan bergerak maksudnya gegap gempita dengan suara takbir.โ€ Dan hal ini telah dimaushulkan oleh Abu Ubaid dari sisi yang lain dengan lafadz taโ€™liq. Al-Baihaqi juga telah meriwayatkan dari jalurnyaโ€. [ Fathul Bari 2/462]. Saya penulis berkata Ucapan Ibnu Hajar โ€“rohimahullah- โ€œAl-Baihaqi juga telah meriwayatkan dari jalurnyaโ€, maksudnya Al-Baihaqi telah meriwayatkan atsar dari Umar di atas, dari jalur periwayatan Abu Ubaid. Sebagaimana beliau berkata dalam โ€œSunan Al-Baihaqiโ€ 3/312 Abu Abdillah Al-Hafidz telah mengabarkan kepada kami, dia berkata Abu Bakar bin Ishaq telah menceritakan kepada kami, dia berkata Abu Ubaid berkata Yahya bin Said telah menceritakan kepadaku, dari Ibnu Juraij dari Athoโ€™ dari Ubaid bin Umair dari Umarโ€ฆโ€ฆ-kemudian beliau menyebutkan riwayat di atas .โ€ Kemudian beliau Ibnu Hajar โ€“rohimahullah- berkata ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุฑู’ุชูŽุฌู‘ู ุจูุชูŽุซู’ู‚ููŠู„ู ุงู„ู’ุฌููŠู…ู ุฃูŽูŠู’ ุชูŽุถู’ุทูŽุฑูุจู ูˆูŽุชูŽุชูŽุญูŽุฑู‘ูŽูƒู ูˆูŽู‡ููŠูŽ ู…ูุจูŽุงู„ูŽุบูŽุฉูŒ ูููŠ ุงุฌู’ุชูู…ูŽุงุนู ุฑูุน ุงู„ู’ุฃูŽุตู’ูˆูŽุงุช โ€œUcapannya โ€œtartajjuโ€ dengan tatsqiil di huruf jim, artinya goncang dan bergerak. Dan ini maknanya menunjukkan berlebihan di dalam berkumpul/berjamaโ€™ah dalam mengeraskan suaraโ€. [Fathul Bari 2/462]. Al-Imam Al-Aini โ€“rohimahullah- wafat 855 H berkata ู‚ูŽูˆู’ู„ู‡ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชุฑุชุฌ ูŠูู‚ูŽุงู„ ุงุฑุชุฌ ุงู„ู’ุจูŽุญู’ุฑุŒ ุจุชูŽุดู’ุฏูŠุฏ ุงู„ู’ุฌููŠู… ุฅูุฐุง ุงุถู’ุทุฑุจูŽุŒ ูˆุงู„ุฑุฌ ุงู„ุชุญุฑูŠูƒ. ู‚ูŽูˆู’ู„ู‡ ู…ู†ู‰ ููŽุงุนู„ ุชุฑุชุฌ. ู‚ูŽูˆู’ู„ู‡ ุชูŽูƒู’ุจููŠุฑุง ู†ุตุจ ุนู„ู‰ ุงู„ุชู‘ูŽุนู’ู„ููŠู„ุŒ ุฃูŽูŠ ู„ุฃุฌู„ ุงู„ุชู‘ูŽูƒู’ุจููŠุฑุŒ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูุจูŽุงู„ุบูŽุฉ ูููŠ ุฅุฌุชู…ุงุน ุฑูุน ุงู„ู’ุฃูŽุตู’ูˆูŽุงุช. โ€œ Ucapannya โ€œsehingga tartajjuโ€, dikatakan โ€œLaut itu irtajjaโ€ dengan ditasydiid di huruf jim, artinya Apabila bergelombang atau goncang atau bergerak. Ar-rajju artinya bergerak. Dan ucapannya โ€œMinaโ€, sebagai fail pelaku perbuatan dari kata kerja tartajju. Ucapannya โ€œtakbiranโ€, dalam kondisi manshub sebagai taโ€™lil sebab, artinya karena takbir. Dan hal ini sebagai bentuk berlebihan/menyangatkan dalam berkumpul/berjamaโ€™ah dalam mengangkat suara.โ€ [Umdatul Qoriโ€™ 2/292]. Al-Imam Asy-Syaukani โ€“rohimahullah- berkata ูˆูŽู‚ูŽูˆู’ู„ูู‡ู ุชูŽุฑู’ุชูŽุฌู‘ู ุจูุชูŽุซู’ู‚ููŠู„ู ุงู„ู’ุฌููŠู…ู ุฃูŽูŠู’ ุชูŽุถู’ุทูŽุฑูุจู ูˆูŽุชูŽุชูŽุญูŽุฑู‘ูŽูƒูุŒ ูˆูŽู‡ููŠูŽ ู…ูุจูŽุงู„ูŽุบูŽุฉูŒ ูููŠ ุงุฌู’ุชูู…ูŽุงุนู ุฑูŽููŽุนูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุตู’ูˆูŽุงุชู. โ€œUcapannya โ€œTartajjuโ€, dengan tatsqiil di huruf jim, artinya goncang dan bergerak. Dan ini menunjukkan akan bentuk berlebihan/menyangatkan dalam berkumpul/berjamaโ€™ah dalam mengangkat suara.โ€ [Nailul Author 3/374]. Al-Imam Asy-Syafiโ€™i โ€“rohimahullah- berkata ูุงุฐุงุฑุงูˆุงู‡ู„ุงู„ ุดูˆุงู„ ุงุญุจุจุช ุงู† ูŠูƒุจุฑ ุงู„ู†ุงุณ ุฌู…ุงุนุฉ ูˆ ูุฑุงุฏูŠ ููŠ ุงู„ู…ุณุฌุฏูˆุงู„ุงุณูˆุงู‚ ูˆุงู„ุทุฑู‚ ูˆุงู„ู…ู†ุงุฒู„ ูˆ ู…ุณุงูุฑูŠู† ูˆู…ู‚ูŠู…ูŠู† ููŠ ูƒู„ ุญุงู„ ูˆุงูŠู† ูƒุงู†ูˆุง ูˆ ุงู† ูŠุธู‡ุฑูˆุง ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ โ€œMaka apabila mereka melihat hilal bulan Syawwal, aku sangat menganjurkan agar manusia bertakbir secara BERJAMA'AH atau SENDIRI-SENDIRI di masjid, pasar-pasar, jalan-jalan, rumah-rumah, musafir dan muqim di seluruh keadaan dan di manapun mereka berada untuk menampakkan takbirโ€. [Al-Umm 1/231]. Beliau rohimahullah juga berkata ูˆูŠุณุชุญุจ ุงู„ุงู†ูุฑุงุฏููŠ ุงู„ุชูƒุจูŠุฑ ุญุงู„ุฉ ุงู„ู…ุดูŠ ู„ู„ู…ุตู„ูŠ ูˆ ุงู…ุง ุชูƒุจูŠุฑ ุฌู…ุงุนุฉ ูˆู‡ู… ุฌุงู„ุณูˆู† ููŠ ุงู„ู…ุตู„ูŠ ูู‡ุฐุง ู‡ูˆุงู„ุฐูŠ ุงุณุชุญุณู† โ€œDianjurkan sendiri-sendiri dalam takbir dalam keadaan berjalan bagi orang yang akan sholat. Adapun takbir SECARA BERJAMA'AH DAN MEREKA DALAM KONDISI DUDUK DI MUSHALA, maka ini perkara yang baikโ€. [Bulghatus Salik 1/304]. Demikian secara jelas dan tegas Al-Imam Asy-Syafiโ€™i โ€“rohimahullah- memperbolehkan untuk bertakbir secara berjamaโ€™ah. Oleh karena itu, menurut kami, adat takbiran baik sendiri atau berjama'ah di masjid-masjid atau takbir keliling yang sudah berjalan di negeri kita ini, merupakan suatu perkara yang baik. Karena sudah bersandar kepada dalil dan mengikuti fatwa seorang mujtahid mutlak sekelas imam Asy-Syafi'i. Apakah kita akan berani menyatakan imam Asy-Syafi'i telah mengadakan bid'ah dalam agama ? Tentu tidak. Atau beliau tidak punya sandaran dalil ? Tentu tidak. Siapa kita sampai berani berkata demikian. Benar ucapan yang berbunyi "Semoga Allah merahmati seorang yang mengetahui kadar dirinya". Jika anda ternyata punya pendapat lain, cukup bagi anda untuk berlapang dada dan menghormati mereka yang mengamalkannya. Jangan sampai masalah furuiyyah yang bersifat ijtihadiyyah menjadi sebab untuk saling mencela dan bermusuhan, apalagi menyesatkan. Dan inilah madzhab salaf. Walaupun bagi kami, mengikuti adat setempat yang telah berjalan merupakan perkara yang lebih baik sepanjang bukan termasuk pelanggaran agama. Ibnu Aqil Al Hambali berkata ู„ุง ูŠู†ุจุบูŠ ุงู„ุฎุฑูˆุฌ ู…ู† ุนุงุฏุงุช ุงู„ู†ุงุณ "Tidak seyogyanya untuk keluar dari adat manusia" selama tidak melanggar ketentuan syariat. Penutup; Takbir di hari raya, baik Idul Fitri atau Idul Adha, merupakan salah satu syiโ€™ar besar umat Islam yang dianjurkan kepada kaum muslimin untuk mengamalkannya. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum. Oleh Ust. Abdullah Al Jirani MemahamiIkhtilaf Mengenai Takbir Shalat Hari Raya Sebelum menjawab masalah ini, kita perlu membedakan terlebih dahulu jenis dan nama takbir. Kita mengenal ada

hukum takbiran. Spiritual Hukum Menimbun Barang dalam Islam, Hati-hati Agar Terhindar Dari Dosa Rabu, 11 Mei 2022 | 14:32 WIB. Spiritual Aturan Perintah, Hukum, dan Ucapan Bacaan Takbir Hari Raya Idul Fitri? Lengkap Dengan Bacaannya Jumat, 29 April 2022 | 21:00 WIB. Spiritual

Penulis Abdul Adzim Sabtu 10 Agustus 2019 Atorcator.Com - Saat hari raya tiba Rasulullah ๏ทบ memerintahkan pada para sahabat dan umat Islam untuk menghiasi malam hari raya dengan memperbanyak melantunkan takbir. Dalam kitab Fathu al-Qarib al-Mujib karya Syaikh Abi Abdillah Muhammad bin Qasyim al-Syafi'i disebutkan bahwa takbir pada malam hari raya disunnahkan.
. 334 207 70 243 101 271 477 97

hukum takbiran di luar hari raya